Gaya Mengemudi "Ugal-Ugalan" Bisa Jadi Tanda Gangguan Psikologis




 Jika dilihat dari berbagai film barat, aksi kejar-kejaran menggunakan mobil mungkin sudah sangat umum.
Hal ini pun sangat dinikmati oleh para penggemar film di seluruh dunia, contohnya "Fast and Furious" yang masih akan lanjut lewat sekuel kedelapan tanpa Paul Walker, film adaptasi video game berjudul sama "Need for Speed", atau balapan versi kartun "Cars".

Film bergenre action juga tak pernah ketinggalan menghadirkan aksi balapan yang seru dan menegangkan. Bahkan, di setiap film, James Bond selalu dibekali mobil-mobil berteknologi mutakhir.
Namun, kebiasan mengemudi “ugal-ugalan” seperti itu sebenarnya sangat berbahaya jika sampai dipraktikan di kehidupan sehari-hari.

Seorang psikolog klinis berbasis di Dubai, Mary John mengatakan, kebiasaan tak sehat saat menyetir sebenarnya termasuk salah satu tanda gangguan psikologis. Menurut John, menyetir membutuhkan kedewasaan, konsentrasi tinggi, kemampuan menilai dan mengambil keputusan dengan baik, juga berfikir tanpa respon impulsif.

Ia menambahkan, pengemudi ceroboh sering melanggar batas maksimum kecepatan. Mereka cenderung memiliki masalah Attention Deficit Disorder (ADD) atau Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD). Nah, di bawah ini beberapa kebiasaan menyetir yang menunjukkan gangguan psikologis tersebut.

Sering melanggar hingga akumulasi denda mencapai ratusan juta
Sekali dua kali melanggar bisa dimaklumi. Tapi, jika itu dilakukan terus menerus sampai rugi ratusan juta, bisa jadi, pengemudi ini mengidap ADHD.

Pengemudi tak mampu menahan kebiasaan impulsif untuk menginjak pedal gas, mudah gusar, dan sulit menaati peraturan saat berkendara. Atau, bisa juga ia mengidap hipomania, yaitu kondisi suasana hati terlalu bergairah dan gembira sehingga aktivitas tubuh meningkat dan sulit dikendalikan.

Tak sabar menyalip pengemudi lain dan menikmati "kebut-kebutan" . Pengemudi seperti ini cenderung ceroboh dan tidak rasional. Mereka terbiasa dengan ketidakaturan. Di tempat kerja pun mereka kurang memiliki kemampuan perencanaan. Alhasil, pekerjaan tak rampung tepat waktu.

Selalu gusar saat macet dan sengaja berhenti sangat dekat dengan mobil di depannya. Pengendara model ini belum merasa puas jika jarak antar bemper mobil masih renggang. Kebiasaan tersebut masuk kategori gangguan impulsif dan hipomania. Mereka memiliki ego tinggi dan menikmati reaksi kesal para pengemudi yang dia jahili.

Jika Anda merasa sering melakukan beberapa tindakan tersebut, berkonsultasilah dengan psikolog terdekat. Jangan menempatkan keselamatan Anda dan orang lain pada resiko yang tinggi, akan lebih baik mencegah dari pada mengobati bukan?

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.